Yang ketika kusapa hanya sesudut kerling mata
Ketika engkau lewat seperti sang pangeran
Melalangkah putrian di panggung engkau bagai raja
Di padang engkau intan yang didulang
Oh angkuh nian seorang ini
Tidakkah kau dengar suaraku
Menyebut namamu saat itu
Si angkuh yang dipuja dimanja
Di bawah pentas itu dengan dayang palai kawanmu
Yang terlanjur setia menunggumu
Dan saat tepat di hadapanku pertanda harum bajumu
Dihambur angin nan melambai mesra
Bersamalah teripta cita hati inginku
Mendaut wajah angkuhmu
Biarpun segores aral namamu
Biarpun segaris telapak tanganmu
Biarpun sentuhan salam tanganmu
Biarpun engkau angkuh nian
Dan saat tepat di hadapanku pertanda harum bajumu
Dihambur angin nan melambai mesra
Bersamalah teripta cita hati inginku
Mendaut wajah angkuhmu
Biarpun segores aral namamu
Biarpun segaris telapak tanganmu
Biarpun sentuhan salam tanganmu
Biarpun engkau angkuh nian
Biarpun segores aral namamu
Biarpun segaris telapak tanganmu
Biarpun sentuhan salam tanganmu
Biarpun engkau angkuh nian
No comments:
Post a Comment