Sudahlah, hantarkan saja
Secangkir kopi hitamku
Dekap lutut nikmati embun
Sebatang rokok tersulut
Berbagai topik terhidang
Di atas meja terasku
Politik, Ekonomi, Lingkungan
Segera kita kunyah lagi
Selalu,
Selalu, begitu
Selalu,
Sarapan pagiku
Sebentar dulu, jangan berhenti
Mentari belum meninggi
Di mana tempatmu berperan
Saat negeri membutuhkan
Selalu, denganmu
Selalu begitu
Selalu kutunggu
Sarapan pagiku
Meski bagai tiada akhir
Terlalu banyak waktu bicara
Setidaknya ku perduli
No comments:
Post a Comment