Bekas gincu di sudut bibir kiri
di depan cermin sabtu pagi
aku tak tahu milik siapa
cukup jauh dari mabuk rasanya
aku tak bermimpi
entahlah ini pertanda apa
sering malu karena sujud
hanya bila tertekan
duhai pria yang mengaku-ngaku dewasa
konon kabar membeku
didirikan kadang tak mampu
ini dia si jago pemandu
Bila kau pikir aku sekuat itu
dua empat tujuh aku bahagia
kau salah kawan kulindungi dendangan
ini musikku dia pagar jarak pandangmu
Mustahil tak bercelah
di depan cermin aku bicara dengan pantulanku
bunga tidur bisa membawamu terkubur
jauh dari sekedar akar hantui pikiran
Kadang aku jatuh cinta
kadang naik si pitam
kadang gelap malam
kadang semua tuli
Kau salah kawan kulindungi dendangan
ini musikku dia pagar jarak pandangmu
kau salah kawan kulindungi dendangan
ini musikku dia pagar jarak pandangmu
Selamaku melihat engkau senang
yang lainnya kusimpan sendiri
No comments:
Post a Comment